Kamis, 28 Januari 2016

Indeks Nikkei Dibuka Turun Tertekan Penguatan Yen dan Negatifnya Penjualan Ritel

 
SGB LAMPUNG - Bursa Jepang pada awal perdagangan Kamis (28/01) dibuka retreatturun -1,01 persen setelah pembukaan. Saat ini terpantau turun  -128,95 poin atau -0,75 persen di 17,034.97. Pelemahan indeks Nikkei tertekan pelemahan Wall Street, penguatan Yen dan negatifnya data penjualan ritel.
Bursa Wall Street berakhir negatif pada penutupan perdagangan Kamis dinihari tadi (28/01) setelah keputudsan The Fed mempertahankan suku bunga tetap dan laporan kuartalan perusahaan AS yang mengecewakan. Pelemahan bursa Wall Street mengabaikan lonjakan kenaikan harga minyak mentah. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 222,77 poin, atau 1,38 persen, di 15,944.46. Indeks S & P 500 ditutup turun 20,68 poin, atau 1,09 persen, pada 1,882.95. Indeks Nasdaq ditutup turun 99,51 poin, atau 2,18 persen, pada 4,468.17.
Keputusan The Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga tetap melemahkan dollar AS, sehingga menguatkan Yen. Pasangan dolar-yen turun 0,20 persen pada 118,42. Penguatan yen adalah faktor negatif bagi eksportir karena mengurangi keuntungan mereka di luar negeri bila dikonversi kembali ke mata uang lokal.Penguatan Yen mengakibatkan saham-saham eksportir utama tertekan. Saham Toyota, Honda dan Sony turun antara 0,48 persen hingga 3,92 persen.
Dalam berita ekonomi domestik, penjualan ritel Jepang untuk bulan Desember turun 1,1 persen secara tahunan, menurut data pemerintah, menunjukkan beberapa kelemahan dalam permintaan rumah tangga.
Merosotnya penjualan ritel menekan saham-saham ritel Jepang. Saham Fast Retailing jatuh sebanyak 1,68 persen sebelum menekan kerugian untuk perdagangan 1,01 persen lebih rendah. Saham Seven & I turun 0,20 persen, saham Takashimaya turun 0,20 persen, dan saham Aeon datar.
Sementara itu, saham Sharp naik 2,26 persen setelah beberapa produsen Taiwan Foxconn memberikan rincian lebih lanjut dari tawaran pengambilalihan untuk pembuat elektronik dan pemberi pinjaman. Reuters, mengutip sumber yang akrab dengan masalah ini, melaporkan bahwa bagian dari tawaran pengambilalihan ¥ 600 miliar yang mencakup janji untuk tidak memotong pekerjaan. Foxconn pendiri dan chairman Terry Gou juga dilaporkan bertemu pejabat pemerintah untuk membahas tawaran itu, kata laporan itu.
Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau negatif, turun -150 poin atau -0,87% pada 17,020, turun dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 17,170.
Untuk perdagangan selanjutnya hari ini, indeks diperkirakan masih berpotensi melemah terbatas dengan potensi penguatan Yen paska keputusan The Fed mempertahankan suku bunga tetap dan data penjualan ritel yang negatif. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 16,525-15,891, dan kisaran Resistance 17,581-18,074.
http://vibiznews.com/2016/01/28/indeks-nikkei-dibuka-turun-tertekan-penguatan-yen-dan-negatifnya-penjualan-ritel/

Harga Minyak Mentah Melonjak Dengan Harapan Kesepakatan Rusia-OPEC

 
SGB LAMPUNG - Harga minyak mentah AS ditutup melonjak pada penutupan perdagangan Kamis dinihari (28/01), imbas Rusia mengatakan akan membahas kemungkinan kerjasama dengan OPEC, memberikan harapan untuk kesepakatan itu dapat mengurangi kelebihan pasokan yang membuat harga terendah dalam belasan tahun.
Kementerian Energi Rusia mengatakan kemungkinan koordinasi dengan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah dibahas pada pertemuan dengan perusahaan minyak Rusia, Rabu. Top produsen non-OPEC, Rusia sebelumnya enggan untuk memangkas produksi minyak, karena adanya persaingan pasar dengan pemimpin OPEC Arab Saudi.
Harga minyak mentah berjangka sempat menurun, seiring jatuhnya pasar saham setelah Federal Reserve menetapkan suku bunga tidak berubah pada Rabu, tetapi selanjutnya pulih kembali.
Komite kebijakan The Fed mengatakan telah memantau volatilitas pasar yang meningkat, tetapi mencatat bahwa kondisi tenaga kerja membaik, menegaskan inflasi akan naik, dan menegaskan keyakinannya bahwa anjloknya harga energi adalah sementara.
Harga minyak mentah berjangka WTI ditutup naik 85 sen, atau 2,70% menjadi $ 32,30 per barel, dari puncak sesi $ 32,84.
Sedangkan harga minyak mentah Brent naik $ 1,34 ke $ 33,14 per barel, setelah mencapai sesi tinggi $ 33,49.
Petunjuk dari kemungkinan kesepakatan antara anggota OPEC dan produsen saingannya Rusia sudah membantu reli minyak 4 persen pada Selasa.
Sebelumnya laporan Departemen Energi AS menunjukkan lonjakan tajam permintaan produk olahan seperti minyak pemanas minggu lalu, ketika badai salju besar menghantam timur laut AS. Minyak berjangka pemanas naik 6 persen, didorong sebagian oleh prakiraan cuaca lebih dingin akhir pekan ini.
Data dari Administrasi Informasi Energi AS menunjukkan persediaan sulingan seperti minyak pemanas turun lebih dari 4 juta barel, melebihi ekspektasi untuk kenaikan hampir 2 juta.
Data Administrasi Informasi Energi AS juga menunjukkan persediaan minyak mentah AS mencapai tertinggi pada catatan pada minggu terakhir, terutama disebabkan oleh kenaikan pada Gulf Coast AS, titik minyak utama.
Administrasi Informasi Energi AS melaporkan persediaan minyak mentah naik 8,4 juta barel dalam pekan sampai 22 Januari, sehingga total dalam penyimpanan menjadi 494.900.000 barel, yang merupakan rekor tertinggi.
Lonjakan persediaan tersebut justru membantu rally bukan memicu kekhawatiran kelebihan pasokan, karena data tersebut lebih rendah dari kenaikan 11,5 juta barel yang dilaporkan oleh American Petroleum Institute Selasa malam.
Harga minyak telah jatuh hampir 16 persen pada Januari, sehingga total kerugian sejak awal penurunan hingga pertengahan 2014 mencapai 77 persen.
Pasar Options menunjukkan pedagang yang membeli perlindungan terhadap kenaikan untuk setidaknya $ 40 pada akhir tahun, dan spekulan telah meningkatkan taruhan bullish mereka pada harga melalui pasar berjangka.
Jika pembicaraan lanjutan antara Rusia dan OPEC terus dilaksanakan untuk mencapai kesepakatan pengurangan pasokan minyak mentah, maka akan kembali mengangkat harga minyak mentah. Harga akan menembus level Resistance $ 32,50-$ 33,00, dan jika harga retreat akan menembus level Support $ 31,50-$ 31,00.
http://vibiznews.com/2016/01/28/harga-minyak-mentah-melonjak-dengan-harapan-kesepakatan-rusia-opec/

Pergerakan Emas Kemarin

 
SGB LAMPUNG - Harga emas ditradingkan sedikit lebih rendah dan dekat kerendahan harian pada hari Rabu kemarin. Semalam metal kuning ini mengalami koreksi tehnikal turun sedikit setelah kenaikan belakangan ini yang pada hari Selasa mendorong harga emas ke ketinggian hampir tiga bulan. Trader dan investor tidak menentu menjelang pernyataan FOMC. Metal safe-haven ini masih memiliki investor dan trader yang kuatir yang memegangnya. Selain itu, bullishnya emas juga masih memiliki momentum positip bagi metal berharga ini. Emas Comex bulan Februari terakhir turun $4.20 di $1,116 per ons. Perak Comex bulan Maret terakhir turun $0.054 di $14.50 per ons.
Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) dimulai Selasa dan berakhir Rabu (Kamis dini hari) dengan suatu pernyataan. Sekalipun diperkirakan tidak akan ada perubahan di dalam tingkat bunga AS pada pertemuan ini, pernyataan pada pertemuan ini sangat diperhatikan. Banyak pengamat pasar setuju ekonomi dunia dan pasar keuangan telah menjadi kurang stabil sejak pertemuan FOMC di pertengahan Desember. Aktifitas trading di banyak pasar, termasuk emas, menjadi lebih aktif di setelah pernyataan FOMC, yang bisa membawa kebijakan moneter yang baru.
http://vibiznews.com/2016/01/28/pergerakan-emas-kemarin/

Review Forex 27 Januari: Ketakutan The Fed Untungkan Rival Dollar

 
SGB LAMPUNG - Mengakhiri perdagangan forex hari ketiga pekan ini, Kamis dini hari tadi (27/01), mata uang Amerika Serikat alami pelemahan terhadap banyak major currencies kecuali terhadap poundsterling dan yen. Pelemahan disebabkan kekhawatiran the Fed akan pertumbuhan ekonomi global sehingga tidak berikan sinyal kenaikan fed rate lanjutan ditahun 2016.
Dan jika dilihat dari volume penguatannya, aussie dollar yang paling menguat signfikan terhadap dollar, yang disupport oleh lonjakan harga minyak mentah yang naik 2 persen lebih semalam. Dollar tidak sanggup menguat oleh penguatan harga minyak WTI karena tekanan hasil pertemuan bulanan the Fed.
Harga minyak sendiri yang alami kenaikan lanjutan untuk 2 hari berturut imbas Rusia mengatakan akan membahas kemungkinan kerjasama dengan OPEC, memberikan harapan untuk kesepakatan itu dapat mengurangi kelebihan pasokan yang membuat harga terendah dalam belasan tahun.
Indeks dollar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap major currencies berakhir menurun untuk melanjutkan perdagangan sebelumnya yang telah melemah 2 hari berturut.  Mengambil momentum pelemahan dollar menjadi pijakan kuat bagi euro lanjutkan rally 3 hari berturut, namun tidak bagi poundsterling yang justru alami profit taking setelah sebelumnya kuat tajam.
Untuk rally yang berhasil dibentuk aussie selama 2 hari berturut terjadi selain pelemahan dollar juga di picu oleh kenaikan harga minyak mentah dan juga data inflasi yang berada diatas perkiraan pasar meski lebih rendah dari tingkat periode sebelumnya. 
http://vibiznews.com/2016/01/28/review-forex-27-januari-ketakutan-the-fed-untungkan-rival-dollar/

Yen Kesusahan Selama 3 Hari Berturut, Sesi Asia Terpukul Data Ritel

 
SGB LAMPUNG - Disaat dollar AS sedang melemah terhadap banyak major akibat keputusan the Fed yang tidak mengubah suku bunganya dan tidak memberikan sinyal kenaikan suku bunga lanjutan untuk tahun 2016, kurs yen tidak mampu mengambil pijakan untuk kuat mengikuti euro yang berhasil raaly.
Lemahnya kekuatan yen pada perdagangan sesi Asia pagi ini (28/01) dipicu oleh sentimen data retail sales Jepang bulan Desember pagi ini. Jika pelemahan pagi ini terus bertahan sampai sesi Amerika berakhir maka yen dalam posisi anjlok selama 3 hari berturut.
Dari laporan Kementrian Ekonomi Jepang pagi tadi bahwa omset ritel negeri tersebut masih alami kontraksi mengikuti kondisi bulan sebelumnya secara tahunan. Dan secara bulanan omset turun drastis dibandingkan dengan bulan November. Dan sepanjang tahun 2015 omset ritel alami penurunan menjadi 0,4% dari periode tahun sebelumnya 1,7%.
Pergerakan kurs yen  di  sesi Eropa (03:00:35 GMT) masih lemas  terhadap dollar AS,  USDJPY dibuka kuat  pada  118,63 di   awal   perdagangan   (00.00 GMT),  kurs  yen turun 17 pips  atau 0,1% dan nilai pair bergulir  berada pada 118,80.
Untuk pergerakan pair hingga akhir perdagangan  nanti, pair USDJPY dapat naik  ke level 119.17-119,40, namun jika tidak berhasil tembus maka akan terjadi koreksi turun ke kisaran 118,19- 117,62.
http://vibiznews.com/2016/01/28/yen-kesusahan-selama-3-hari-berturut-sesi-asia-terpukul-data-ritel/

Kamis, 21 Januari 2016

Awal Indeks Nikkei Rebound Terbantu Kenaikan Minyak Mentah dan Pelemahan Yen

 
SGB LAMPUNG - Bursa Jepang pada awal perdagangan Kamis (21/01) dibuka rebound, saat ini terpantau naik 208,29 poin atau 1,27 persen di 16,624.48. Penguatan indeks Nikkei terdorong kenaikan harga minyak sesi Asia dan pelemahan Yen .
Harga minyak mentah jatuh ke posisi terendah tahun 2003 pada penutupan perdagangan dinihari tadi, setelah data dari American Petroleum Institute menunjukkan persediaan minyak mentah AS lebih tinggi dari perkiraan.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari turun $ 1,91, atau 6,71 persen, pada $ 26,55 per barel. Harga minyak mentah berjangka Brent turun 91 sen menjadi $ 27,87 per barel.
Namun di sesi perdagangan Asia, harga minyak mentah WTI untuk pengiriman Maret rebound, naik 1,09 persen di $ 28,66 per barel.
Merespon kenaikan harga minyak mentah, saham-saham perminyakan positif. Saham Inpex naik 1,51 persen.
Sementara itu, saham ekspor Jepang diperdagangkan sebagian besar lebih tinggi, dengan saham Sony rebound sebesar 3,63 persen, saham Toyota naik 0,47 persen dan saham Sharp naik 0,83 persen. Pasangan dolar-yen naik 0,21 persen pada 117,14. Pelemahan yen adalah positif bagi eksportir karena berarti pendapatan yang lebih tinggi bila dikonversi kembali ke dalam mata uang lokal.
Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau positif, naik signifikan 280 poin atau 1,72% pada 16,600, naik dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 16,320.
Siang nanti akan dirilis data indikator ekonomi Jepang All Industry Activity Index (MoM) November, diindikasikan berdasarkan hasil konsensus akan berada pada posisi -0,7%, turun dari hasil sebelumnya pada 1.0%
Untuk perdagangan selanjutnya hari ini, indeks diperkirakan masih berpotensi melemah terbatas merespon perkiraan data industri yang negatif, potensi pelemahan minyak mentah dan perkembangan Tiongkok. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 16,123-15,628, dan kisaran Resistance 17,111-17,606.
http://vibiznews.com/2016/01/21/awal-indeks-nikkei-rebound-terbantu-kenaikan-minyak-mentah-dan-pelemahan-yen/

Perdagangan Emas Kemarin

 
SGB LAMPUNG - Harga emas mencatat kenaikan yang bagus di awal trading sesi AS hari Rabu kemarin dan telah menembus diatas $1,100.00 dengan permintaan safe-haven yang baru. Keengganan untuk menghadapi resiko dengan cepat kembali menguasai pasar dunia, pada saat pasar saham dunia mengalami tekanan jual yang kuat pada hari kemarin.
Dow Jones Industrial Average telah turun lebih dari 400 points pada hari kemarin.
Emas Comex bulan Februari terakhir naik $11.50 di $1,100.70 per ons. Perak Comex bulan Maret terakhir naik $0.0014 di $14.135 per ons.
Pasar saham Eropa dan Asia turun dengan solid dan indeks saham AS juga mengalami penurunan yang tajam. Penyebabnya adalah masih berlanjutnya kejatuhan harga minyak mentah yang menghantui pasar komoditas dan keuangan dunia. Minyak berjangka Nymex jatuh ke terendah selama 12 tahun dibawah $28.00 per barrel semalam. Kekuatiran akan berkurangnya permintaan dari Cina, negara dengan ekonomi kedua terbesar dunia, juga membebani pasar saham di seluruh dunia. Juga ada kekuatiran bahwa pelarian modal besar-besaran terjadi di Cina yang akan memukul lebih lanjut ekonomi Cina.
Hal kunci yang lain diluar dari pasar adalah indeks dolar AS yang hanya sedikit lebih tinggi di awal trading sesi AS kemarin.
Pertemuan kebijakan moneter regular dari ECB akan berlangsung pada hari Kamis ini. Dengan performance pasar keuangan dan saham baru-baru ini, banyak orang yang bertanya apakah ECB akan mengumumkan langkah stimulus dari kebijakan moneternya pada hari Kamis ini, atau paling tidak menyarankan lebih banyak stimulus.
http://vibiznews.com/2016/01/21/perdagangan-emas-kemarin/

Harga Kakao Anjlok Tergerus Aksi Jual dan Pemulihan Pasokan

 
SGB LAMPUNG - Harga kakao berjangka ICE Futures menurun pada akhir sesi perdagangan Kamis dini hari (21/01) Harga kakao berjangka di ICE Futures New York mengalami penutupan di teritori negatif tertekan aksi jual investor dan pemulihan pasokan kakao di Ghana.
Beberapa pedagang kakao yang menutup posisi panjang menjelang data permintaan yang diharapkan dari Amerika Utara hari Kamis dimana analis menyatakan lebih banyak biji kakao diproses pada kuartal keempat.
Sebagian besar penurunan harga kakao dapat dikaitkan dengan aksi jual investor, menurut Capital Economics, dengan keseluruhan posisi net-long jatuh ke level terendah sejak April.
Penurunan harga kakao juga terpicu pemulihan tajam dalam persediaan di Ghana, negara peringkat kedua produsen kakao setelah Pantai Gading. Rumor pasar mengatakan bahwa Cocobod, regulator kakao Ghana, telah membeli 590.000 ton kakao sejauh musim ini, yang dimulai pada bulan Oktober, lompatan sebesar 20% secara tahunan.
Di akhir perdagangan harga kakao berjangka kontrak Maret 2016 yang merupakan kontrak paling aktif ditutup anjlok. Harga komoditas tersebut ditutup turun tajam sebesar -124 dollar atau -4,23 persen pada posisi 2.810 dollar per ton.
Harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan mengalami tekanan lanjutan dengan kekuatiran Tiongkok dan peningkatan produksi di negara-negara produsen kakao.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Support pada posisi 2.760 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.710 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dites jika terjadi rebound ada pada 2.860 dollar dan 2.910 dollar.
http://vibiznews.com/2016/01/21/harga-kakao-anjlok-tergerus-aksi-jual-dan-pemulihan-pasokan/

Harga Kopi Arabica Tergelincir Perkiraan Peningkatan Produksi Brazil

 
SGB LAMPUNG - Harga kopi arabica berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York pada perdagangan Kamis dini hari tadi (21/01) ditutup merosot tajam. Anjloknya harga kopi arabica tergerus perkiraan peningkatan produksi di Brazil.
Harga kopi jatuh di New York setelah perkiraan untuk produksi di Brazil, produsen dan eksportir top dunia, naik sebanyak 20 persen ke rekor pada tahun 2016 terbantu cuaca hujan yang meningkatkan produksi tanaman dan memperluas penanaman.
Diperkirakan petani dapat menuai antara 49,1 juta hingga 51,9 juta kantong, naik dari 43,2 juta kantong pada 2015, demikian disampaikan lembaga perkiraan tanaman Kementerian Pertanian Brazil, yang dikenal sebagai Conab, Rabu dalam perkiraan pertama untuk panen berikutnya.
Produksi kopi arabika dapat meningkat sebanyak 24 persen sementara produksi robusta yang terlihat meningkat hingga 8 persen. Proyeksi Conab ini masih di bawah perkiraan oleh Rabobank International dan Ecom Agroindustrial Corp masing-masing memperkirakan sekitar 58 juta dan 60 juta kantong.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Maret 2016 ditutup anjlok pada posisi 1,1160 dollar, turun tajam sebesar -4,05 sen atau setara dengan -3,50 persen.
Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi untuk mengalami penurunan lanjutan dengan sentimen peningkatan persediaan kopi di negara-negara konsumen kopi dan semakin menguatnya dollar AS dengan kenaikan suku bunga AS dan tahap lanjutan kenaikan selanjutnya.
Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level support di posisi 1,0860 dollar dan 1,0560 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan ada pada posisi 1,1460 dollar dan 1,1760 dollar.

http://vibiznews.com/2016/01/21/harga-kopi-arabica-tergelincir-perkiraan-peningkatan-produksi-brazil/

Harga Minyak Mentah Sesi Asia Stabil, Perkiraan Peningkatan Persediaan AS Berpotensi Menekan

 
SGB LAMPUNG - Harga minyak mentah US stabil di perdagangan Asia Kamis pagi setelah mencapai posisi terendah tahun 2003 sesi sebelumnya, tetapi analis mengatakan kekenyangan global yang terus-menerus akan terus menekan pasar.
Harga minyak mentah berjangka WTI jatuh di bawah $ 27 dolar per barel pada Rabu untuk pertama kalinya sejak tahun 2003, tertekan kemerosotan yang luas di seluruh pasar keuangan dunia karena para pedagang khawatir bahwa kelebihan pasokan besar dalam minyak bertepatan dengan perlambatan ekonomi, terutama di Tiongkok.
Pada awal perdagangan Kamis, harga minyak stabil, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) kontrak bulan depan di perdagangan $ 28,70 per barel pada 0021 GMT.
Harga tersebut naik $ 2 di atas posisi terakhirnya, meskipun pedagang mengatakan bahwa lompatan itu menyesatkan karena roll-over kontrak bulan depan semalam.
Namun sentimen pasar tetap didominasi bearish dimana produsen di seluruh dunia memproduksi 1-2 juta barel minyak mentah setiap hari melebihi permintaan, menciptakan kelebihan penyimpanan yang besar.
“Kami perkirakan harga cenderung berada di bawah tekanan lebih setelah rilis data EIA persediaan,” kata ANZ Bank pada hari Kamis.
Malam nanti akan dirilis data persediaan mingguan minyak mentah AS, yang diindikasikan berdasarkan hasil konsensus akan berada pada posisi 2.750M, meningkat jauh dari hasil sebelumnya pada 0.234M.

http://vibiznews.com/2016/01/21/harga-minyak-mentah-sesi-asia-stabil-perkiraan-peningkatan-persediaan-as-berpotensi-menekan/

Dollar Jatuh ke Jurang Pelemahan Setahun Terhadap Yen

 
SGB LAMPUNG - Mengakhiri perdagangan pasar forex sesi Amerika hari ketiga pekan ini, Kamis dini hari tadi (21/01), pergerakan major currencies masih mixed dengan kurs Yen berhasil cetak volume penguatan lebih besar dan euro menjadi kurs yang mengecewakan. Selain euro, pergerakan negatif juga terjadi pada Dollar AS yang semakin dilemahkan oleh data inflasinya.
Kekhawatiran pasar akan kondisi ekonomi global pasca pengumuman IMF pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi serta anjloknya harga minyak mentah membuat mata uang berisiko ditinggalkan dan beralih kepada aset safe haven pada perdagangan kemarin.
Dalam perdagangan pasar forex kemarin, mata uang yang diserbu seperti mata uang Jepang dan Inggris, yen menguat sebagai safe haven sedang pound berhasil rebound dari pelemahan terendah 7 tahunnya oleh data pengangguran Inggris yang kembali cetak rekor penurunan pengangguran.
Untuk mata uang yang alami tekanan jual selain dollar terdapat juga aussie dollar yang akhirnya di sesi terakhir semalam berhasil mengurangi pelemahan sejak awal perdagangan sesi Asia. Sentimen negatif yang mendera aussie selain kepanikan pasar global juga menanti sikap pemerintah dan bank sentralnya yang belum memberikan sinyal pemberian stimulus.
Anjloknya harga minyak mentah hingga perdagangan malam sangat menghalangi laju dollar yang terhimpit oleh buruknya beberapa rilis data ekonomi seperti data inflasi serta data housing starts. Akibatnya dollar ambruk ke posisi terendah hampir setahun terhadap yen.
http://vibiznews.com/2016/01/21/dollar-jatuh-ke-jurang-pelemahan-setahun-terhadap-yen/

Rabu, 20 Januari 2016

Bursa Wall Street Ditutup Mixed Mengabaikan Pelemahan Harga Minyak Mentah

 
SGB LAMPUNG - Bursa Wall Street ditutup mixed pada penutupan perdagangan Rabu dinihari (20/01) mengabaikan pelemahan harga minyak mentah.
Pada perdagangan awal, indeks saham turun lebih dari 1 persen karena minyak mentah AS berbalik lebih rendah. Minyak mentah WTI kontrak Februari, ditutup turun 96 sen di $ 28,46 per barel, terendah sejak September 2003.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup sekitar 28 poin lebih tinggi, memegang sedikit kenaikan pembukaan lebih dari 180 poin tetapi lebih dari pulih dari sekitar 88-point penurunan dalam perdagangan sore. SahamUnitedHealth dan saham McDonald berkontribusi paling tinggi, sementara saham Exxon Mobil dan saham Chevron adalah pemberat terbesar pada indeks.
Indeks Dow Tranpsort menyerah membuka kenaikan untuk menutup sekitar setengah persen lebih rendah.
Indeks S & P 500 ditutup sekitar 1 poin lebih tinggi pada 1881, dengan sektor utilitas naik tertinggi dan sektor energi jatuh lebih dari 2 persen sebagai penurun terbesar. Dalam perdagangan sore, indeks sempat turun di bawah 1.867, yang rendah dari bulan Agustus.

Tiongkok melaporkan GDP sebesar 6,9 persen untuk tahun 2015, laju paling lambat sejak 1990. Pertumbuhan PDB kuartal keempat berada pada posisi 6,8 persen secara tahunan, masih di bawah ekspektasi. Penjualan ritel Desember menunjukkan pertumbuhan 11,1 persen dari periode yang sama tahun lalu, sementara produksi industri tumbuh 5,9 persen. Keduanya sedikit di bawah perkiraan.
Pada hari Selasa, Dana Moneter Internasional memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk 2016-3,4 persen, turun dari perkiraan sebelumnya tetapi naik dari perkiraan 3,1 persen untuk tahun 2015.
Dalam berita ekonomi, indeks perumahan NAHB tetap stabil pada 60 Januari, tapi dari pembacaan Desember direvisi dan off tinggi baru-baru ini dari 65 di bulan Oktober.Hasil Treasury sedikit lebih tinggi, dengan hasil 2-tahun di 0,88 persen dan yield 10-tahun di 2,05 persen.
Dolar AS diperdagangkan sedikit lebih tinggi terhadap mata uang utama dunia, dengan euro di atas $ 1,09 dan yen di ¥ 117,59 terhadap dollar AS.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 27,94 poin, atau 0,17 persen, di 16,016.02, dengan kenaikan tertinggi saham UnitedHealth, sedangkan saham Chevron penurun terbesar.
Indeks S & P 500 ditutup naik 1,00 poin, atau 0,05 persen, pada 1,881.33, dengan sektor utilitas memimpin lima sektor yang lebih tinggi dan sektor energi penurun terbesar.
Indeks Nasdaq turun 11,47 poin ditutup, atau 0,26 persen, pada 4,476.95. Saham Apple dan saham Microsoft ditutup sekitar setengah persen lebih rendah atau lebih, sedangkan iShares Nasdaq Bioteknologi ETF (IBB) berakhir 2,2 persen lebih rendah.
Malam nanti akan dirilis data indikator ekonomi Inflasi dan Perumahan yang diindikasikan berdasarkan hasil konsensus akan mixed.
Bursa Wall Street akan memperhatikan pergerakan data indikator ekonomi dan data pergerakan harga minyak mentah, jika harga minyak mentah melemah akan berpotensi menekan bursa Wall Street.
http://vibiznews.com/2016/01/20/bursa-wall-street-ditutup-mixed-mengabaikan-pelemahan-harga-minyak-mentah/

Indeks Hang Seng Anjlok Tergerus Pelemahan Dollar HK 8 Tahun Terendah dan Pelemahan Minyak Mentah

 
SGB LAMPUNG - Pada awal perdagangan bursa Hongkong Rabu (20/01), indeks Hang Seng saat ini terpantau anjlok, turun tajam -626,41 poin atau -3,19% pada 19,009.40. Pelemahan tajam indeks Hang Seng tertekan pelemahan dollar Hong Kong yang anjlo mencapai posisi 8 tahun terendah. Indeksjuga tertekan oleh pelemahan harga minyak mentah.
Dolar Hong Kong turun untuk hari kelima berturut-turut untuk 7,8218, level terendah sejak Agustus 2007. kemerosotan pasar saham, ekonomi lemah dan kenaikan suku bunga AS telah menyebabkan arus keluar modal dan menyebabkan mata uang lokal jatuh.
Harga minyak mentah berjangka WTI ditutup turun pada penutupan perdagangan Rabu dinihari tadi (20/1) akibat koreksi teknikal, dimana dalam perputaran tiba-tiba, harga minyak AS jatuh 3,3 persen setelah naik lebih dari 1 persen. Harga minyak mentah berjangka WTI ditutup turun 96 sen, atau 3,26 persen, pada $ 28,46 per barel setelah sebelumnya kembali kepada diskon untuk harga Brent.
Pada awal perdagangan hari ini, saham-saham perminyakan turun. Saham CNOOC, Petrochina dan Sinopec turun antara 4,00 persen hingga 4,85 persen.
Saham pengembang properti Hong Kong juga jatuh, sebagai spekulasi yang muncul bahwa Hong Kong mungkin menaikkan suku bunga untuk menghentikan penyusutan mata uang lokal. CK Properti tenggelam 5,599 persen menjadi HK $ 42,15, Henderson Land tergelincir 3,143 persen menjadi HK $ 41,6, Hang Lung Grup menurun 2,44 persen menjadi HK $ 21,95, dan New World Development turun 3,075 persen menjadi HK $ 6,62.
Sementara itu pergerakan indeks berjangka Hang Seng pagi ini terpantau anjlok -708 poin atau -3,61% pada 18,913.00, turun dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 19,621.00.
Pergerakan indeks Hang Seng hari ini masih berpotensi melemah terbatas merespon pelemahan dollar Hong Kong dan pelemahan data ekonomi Tiongkok. Indeks Hang Seng diperkirakan akan bergerak di kisaran Support 18.370-17.859 dan kisaran Resistance 19.392-19.830.
http://vibiznews.com/2016/01/20/indeks-hang-seng-anjlok-tergerus-pelemahan-dollar-hk-8-tahun-terendah-dan-pelemahan-minyak-mentah/

Harga Emas Tertekan Kenaikan Dollar AS

 
SGB LAMPUNG - Harga Emas jatuh pada penutupan perdagangan Rabu dinihari (20/01) tertekan kenaikan dolar dan pasar saham naik setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang lemah membangkitkan harapan stimulus.
Ekonomi Tiongkok tumbuh 6,8 persen pada kuartal keempat, tingkat terendah sejak 2009, data menunjukkan.Untuk tahun 2015 seperti pertumbuhan keseluruhan Tiongkok mencatatkan 6,9 persen, terlemah dalam 25 tahun.
Harga emas spot emas ditutup turun 0,17% pada $ 1,087.07 per ons, sedikit lebih rendah setelah sesi lesu pada hari Senin ketika pasar AS ditutup untuk liburan Martin Luther King. Sedangkan harga Emas berjangka AS untuk pengiriman Februari berada di $ 1,089.10 per ons, turun $ 1,60.
Harga emas telah naik tertinggi dua bulan dari $ 1.112 pada 8 Januari sebagai aset safe haven investor untuk risiko penurunan di tengah kekhawatiran baru tentang pertumbuhan global, terutama perlambatan di Tiongkok dan apakah pihak berwenang di Beijing dapat mengelolanya.
“Selama ada kebingungan tentang bagaimana Tiongkok berhasil menjalankan kebijakan nilai tukar, bagaimana mereka akan melakukan intervensi di pasar saham dan sebagainya, akan ada beberapa permintaan safe haven untuk emas,” kata analis senior Danske Bank Jens Pedersen.
Emas turun 10 persen tahun lalu di tengah kekhawatiran bahwa suku bunga AS yang lebih tinggi akan menurunkan permintaan untuk emas dan kekuatan dolar terus menekan emas.
Permintaan fisik yang lemah dari konsumen emas atas Tiongkok dan India juga telah membatasi potensi kenaikan emas, analis mengatakan, dengan belanja konsumen Tiongkok turun oleh karena ekonominya melambat.
Harga emas berpotensi kembali menguat terbatas dengan sentimen pelemahan harga minyak mentah dan kekuatiran perlambatan eknomi Tiongkok. Diperkirakan harga emas akan mencoba menembus level Resistance 1,089-1,091, dan jika harga retreat akan mencoba menembus level Support 1,085-1,083.
http://vibiznews.com/2016/01/20/harga-emas-tertekan-kenaikan-dollar-as/

Dollar Akhir Sesi Asia 20 Januari Masih Lemas

 
SGB LAMPUNG - Pasar keuangan global sedang meradang oleh proyeksi buruk IMF terhadap pertumbuhan ekonomi global tahun 2016, melanjutkan kepanikan akan anjlok harga minyak mentah dan juga pelemahan data PDB Tiongkok pada kuartal terakhir dan sepanjang tahun 2015. Akibatnya pasar sedang alihkan aset resiko mereka ke aset safe haven.
Dari pantauan perdagangan pasar spot siang ini, hampir semua aset resiko  kecuali yang safe haven alami penurunan yang cukup signifikan. Dan di pasar forex sendiri, dollar anjlok cukup parah yang diikuti oleh aussie dollar dan juga poundsterling. Lalu yang mendapatkan keuntungan dengan kondisi ini yaitu perdagangan yen, euro dan juga emas.
Malam ini pada sesi Amerika terdapat beberapa data ekonomi AS yang dirilis, dimana dari 3 data yang penting hanya 2 data diperkirakan stabil sedang data building permits diperkirakan memburuk. Data yang diperkirakan stabil tersebut data CPI dan Housing Start, dan jika data-data ini positif dollar AS berpotensi rebound kembali.
Untuk pergerakannya di pasar spot terkini, indeks dollar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap rival utamanya bergerak lemas  setelah dibuka   pada 99,10  awal sesi Asia, dan  kini bergerak pada kisaran 98,77 (10:30:00 GMT). Untuk pergerakan selanjutnya indeks bergerak dalam kisaran support 98,63-98,45 serta kisaran resisten pada 99,20-99,51.
http://vibiznews.com/2016/01/20/dollar-akhir-sesi-asia-20-januari-masih-lemas/

Selasa, 19 Januari 2016

Awal Indeks Nikkei Naik Terpicu Pelemahan Yen dan Optimisme Ekonomi Jepang

 
SGB LAMPUNG - Bursa Jepang pada awal perdagangan Selasa (19/01) sempat dibuka negatif -0,4%, namun naik positif dan turun lagi, saat ini terpantau naik 9,15 poin atau 0,05 persen di 16,964.72. Penguatan indeks Nikkei terdorong pelemahan Yen dan pernyataan optimis Menteri Keuangan.
Menteri ekonomi Jepang Akira Amari mengatakan penuruna  saham Jepang dalam beberapa kali adalah karena faktor eksternal seperti kekhawatiran atas pasar negara berkembang dan penurunan harga minyak, namun fundamental ekonomi Jepang tetap solid, menurut Reuters.
Pasangan dolar-yen diperdagangkan 0,26 persen di 117,60, naik dari penutupan sesi sebelumnya dari 117,31. Halini mungkin yang membantu meningkatkan saham utama ekspor seperti Toyota, Sony, Nissan dan Sharp yang naik antara 0,4 persen hingga 4,07 persen. Pelemahan yen biasanya dianggap positif bagi eksportir Jepang karena memperluas pendapatan ketika dikonverikan kembali ke mata uang domestik.
Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau positif, naik 100 poin atau 0,59% pada 16,960, naik dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 16,860.
Untuk perdagangan selanjutnya hari ini, indeks diperkirakan masih berpotensi melemah terbatas merespon potensi pelemahan minyak mentah dan perkembangan Tiongkok, serta hasil indikator ekonomi yang belum kuat. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 16,440-15,911, dan kisaran Resistance 17,465-17,994.
http://vibiznews.com/2016/01/19/awal-indeks-nikkei-naik-terpicu-pelemahan-yen-dan-optimisme-ekonomi-jepang/

Harga Batubara Rotterdam Rebound Terpicu Penurunan Produksi Tiongkok

 
SGB LAMPUNG - Pada akhir perdagangan Selasa dini hari tadi (19/01) harga batubara Rotterdam rebound, berbalik dari pelemahan dari perdagangan sebelumnya. Kenaikan harga batubara mengabaikan anjloknya harga minyak mentah. Pada akhir perdagangan dini hari tadi harga minyak mentah WTI dan Brent sama-sama mengalami penurunan.
Harga batubara memperoleh dorongan dari penurunan produksi batubara di Tiongkok. Dengan penurunan produksi memberikan sentimen penguatan harga batubara.
Produksi batubara Tiongkok turun 3,5 persen menjadi 3,68 miliar ton pada tahun 2015, data resmi menunjukkan Selasa, karena memudarnya permintaan dan tindakan pemerintah untuk mengekang penggunaan bahan bakar fosil memaksa banyak perusahaan untuk memotong kembali operasi.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Maret 2016 berada di posisi 42,75 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami kenaikan sebesar 0,10 dollar atau setara dengan 0,23 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Harga batubara untuk kontrak SGX IHS McCloskey Indonesian Sub-Bit FOB Index Futures bulan Januari 2016 terpantau berakhir pada posisi 38,00 dollar per ton.
Pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kondisi fundamental yang negatif. Kekenyangan pasokan global minyak mentah membawa harga minyak mentah melemah, dan ini membawa tekanan bagi harga batubara.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Support pada posisi 42,25 dollar dan Support kedua di level 41,75 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dites jika terjadi lanjutan penguatan harga ada pada posisi 43,25 dollar dan 43,75 dollar.
http://vibiznews.com/2016/01/19/harga-batubara-rotterdam-rebound-terpicu-penurunan-produksi-tiognkok/