Kamis, 19 November 2015

Bursa Jepang Dibuka Positif Didukung Surplus Perdagangan

 
SGB LAMPUNG - Bursa Jepang pada awal perdagangan Rabu (18/11) dibuka naik naik 1,05% di 19855.23. Kenaikan ini merupakan tertinggi dalam 3 bulan. Penguatan Indeks Nikkei didukung data indikator ekonomi Jepang neraca perdagangan yang positif.
Data indikator ekonomi Jepang yaitu neraca perdagangan Oktober mencapai surplus 111.5 miliar yen ($ 902,5 juta), mengalahkan perkiraan penurunan hasil konsensus pada -292 miliar yen, dan meningkat dari hasil sebelumnya pada -114.5 miliar yen.
Sementara Ekspor turun -2,1 persen pada laju tahunan, dibandingkan hasil sebelumnya pada 0,6% yang jatuh untuk pertama kalinya dalam 14 bulan, dan hasil ini setara dengan harapan menurut jajak pendapat Reuters.
Sedangkan penurunan 13,4 persen pada impor turun di bawah perkiraan konsensus pada -8,6%, juga turun dari hasil sebelumnya pada -11,1%.
Saham berorientasi ekspor seperti saham Toyota, Nissan, Honda, Toshiba dan Fast Retailing dibuka di wilayah positif. Top Gainers awal adalah saham perusahaan asuransi Sompo Japan Nipponkoa, saham perusahaan baja JFE Holdings, dan saham perusahaan bisnis kemasan Toyo Seikan Holding.
Sementara saham perusahaan internet dan raksasa telekomunikasi Softbank dibuka di zona merah, saham turun 0,71 persen, bersama dengan saham Furukawa Electric dan saham Dell.
Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka juga menguat, naik 260 poin atau 1,32% pada 19,950.00 dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 19,690.
Dari dalam negeri, hari ini masih dinantikan hasil Interest Rate oleh Bank of Japan. Berdasarkan hasil konsensus akan tetap berada di level 0%.
Chris Weston, kepala strategi pasar di IG spreadbetter, mengatakan dalam sebuah catatan dia tidak mengharapkan pertemuan BOJ untuk menghasilkan perkembangan apapun, berarti ada kemungkinan akan ada kenaikan suku bunga.
Untuk perdagangan selanjutnya hari ini, indeks diperkirakan akan mencoba melanjutkan penguatan dengan penguatan kinerja saham-sahamnya dan harapan stabilnya suku bunga Jepang. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak kisaran Resistance 20,068-20,351, dan jika harga terkoreksi negatif akan mencoba menembus level Support 19,479-19,265.

Harga Minyak Mentah Rebound Merespon Risalah FOMC

 
SGB LAMPUNG - Harga minyak mentah pada penutupan perdagangan Kamis dinihari (19/11) kembali rebound setelah hasil risalah FOMC menunjukkan mayoritas komite percaya tingkat kenaikan bunga akan sesuai pada bulan Desember, namun juga diperdebatkan bukti potensi jangka panjang ekonomi AS yang mungkin lemah.
Minyak mentah berada 0,2 persen lebih tinggi pada hari Rabu setelah rilis risalah Federal Reserve. Sebelumnya minyak mentah berada pada $ 40 per barel menyusul stok minyak mentah AS mendekati rekor tertinggi.
Administrasi Informasi Energi AS mengatakan persediaan minyak mentah meningkat 252.000 barel pekan lalu, dibandingkan hasil yang mendekati 2 juta barel yang diperkirakan oleh analis dalam jajak pendapat Reuters.
Selama berminggu-minggu, pasar minyak telah menetapkan harga minyak mentah untuk pengiriman masa depan pada tingkat yang jauh lebih tinggi karena para pedagang menyimpan terus jutaan barel dengan harapan membuat lebih banyak uang dalam penjualan nanti.
Sementara EIA mengatakan stok di Cushing, Oklahoma pengiriman untuk minyak mentah berjangka AS naik 1,5 juta barel menjadi 56,9 juta barel.
Untuk stok bensin naik 1,0 juta barel, berlawanan dengan serangkaian penurunan. Stok distilat, termasuk diesel dan minyak pemanas, turun namun tetap pada tingkat tertinggi selama waktu ini sejak tahun 2010.
Harga minyak berjangka WTI untuk kontrak bulan Desember ditutup rebound naik 8 sen atau 0,2% pada 40,75dollar per barel, setelah mencapai sesi terendah pada $ 39,91. Terakhir kali WTI diperdagangkan di bawah $ 40 pada 27 Agustus. Sementara harga minyak Brent untuk pengiriman Desember naik 58 sen menjadi 44,15 dollar per barel.
Harga minyak masih berpotensi alami tekanan dengan sentiment negatif kelebihan pasokan minyak dunia. Harga minyak akan bergerak menembus kisaran Support 39,00-37,00, jika harga berbalik menguat akan mencoba menembus kisaran Resistance 43,00-45,00.
http://vibiznews.com/2015/11/19/harga-minyak-mentah-rebound-merespon-risalah-fomc/

Harga Kopi Arabica Turun Tajam Dengan Naiknya Produksi Panen

 
SGB LAMPUNG - Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures ditutup terpuruk cukup tajam pada akhir perdagangan Kamis dini hari tadi (19/11). Harga komoditas ini turun dengan berjalannya musim panen di negara-negara produsen kopi, sehingga persediaan kopi meningkat.
Panen kopi arabica sedang berlangsung dan telah memulai awal sejak dua minggu ini karena tepat dengan datangnya musim hujan.  Negara-negara produsen kopi lainnya seperti El Salvador, Vietnam, Kenya telah melakukan panen dan telah melakukan kegiatan ekspornya.
El Salvador telah mengekspor 7.397 kantong/60 kg kopi. Vietnam telah mengekspor 89.000 ton (1,48 juta kantong/60 kg) kopi. Kenya juga mengharapkan dengan panen kopi dapat menghasilkan 50.000 ton, atau 833.300 kantong/60 kg kopi.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Desember ditutup turun di akhir perdagangan dinihari tadi. Harga berakhir pada posisi 1,1575 dollar, turun sebesar -2,50 sen atau setara dengan -2,11 persen.
Pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi untuk mengalami penurunan lanjutan untuk jangka pendek, menengah dan panjang. Potensi trend bearish sudah terbuka.
Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level support di posisi 1,1275 dollar dan 1,0975 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan lanjutan ada pada posisi 1,1875 dollar dan 1,2175 dollar.
http://vibiznews.com/2015/11/19/harga-kopi-arabica-turun-tajam-dengan-naiknya-produksi-panen/

Risalah FOMC dan Harga Emas

 
SGB LAMPUNG - Harga emas sedikit menguat didalam perdagangan yang “choppy” setelah rilis risalah pertemuan FOMC dari Federal Reserve. Risalah tersebut tidak berisi kejutan buat pasar. Para anggota komite setuju kondisi ekonomi AS sekarang berada pada saat yang tepat untuk kenaikan tingkat bunga di bulan Desember. Kenaikan sedikit di pasar emas adalah sesuatu yang klasik dari scenario “jual rumor, beli fakta”, setelah begitu lama spekulasi pasar mengenai kapan the Fed akan menaikkan tingkat bunganya dalam sembilan tahun. Sebelumnya pada hari Rabu, harga emas menyentuh terendah dalam 5 ½ tahun. Emas Comex terakhir naik $1.10 menjadi $1,070 per ons.
Satu-satunya elemen potensial dari bullish emas di dalam risalah FOMC adalah referensi bahwa setiap kenaikan tingkat bunga AS akan dilakukan secara bertahap. Banyak pengamat pasar percaya the Fed akan menaikkan tingkat bunganya 0.25% di bulan Desember. Risalah FOMC pada pagi ini memperkuat dugaan tersebut. Kebanyakan partisipan pasar akan gembira jika kenaikan tingkat bunga terjadi, sehingga arah perdagangan secara umum dan pasar akan bisa fokus kepada hal yang lain.
Para penganut bullish emas telah kecewa karena tidak ada lagi permintaan safe –haven yang kuat setelah serangan terror di Paris. Permintaan safe-haven terhadap emas telah dikalahkan dengan rally di dalam indeks dolar AS yang telah menyentuh ketinggia dalam tujuh bulan pada minggu ini. Dengan emas turun ke terendah dalam 5 ½ tahun, sekarang harga emas sedang menuju ke level $1000 di minggu-minggu atau bulan-bulan yang akan datang.
http://vibiznews.com/2015/11/19/risalah-fomc-dan-harga-emas/

Dollar AS Sesi Asia 19 November Masih Lemah, Potensi Rebound Kuat

 
SGB LAMPUNG - Risalah hasil pertemuan FOMC akhir bulan lalu sudah dirilis dinihari tadi yang menggambarkan kesiapan global untuk rencana the Fed akan menaikkan suku bunga acuannya  dan  disepakati oleh mayoritas petinggi bank yang berkumpul bulan Oktober lalu. Pasca rilis ini, pasar masih nyaman dengan aksi profit takingnya setelah kurs dollar hampir menyentuh level tertinggi 7 bulan.
Dan itu terus berlanjut hingga perdagangan sesi Asia pagi ini sehingga menguntungkan major currencies lainnya. Namun aksi ini diperkirakan akan selesai saat sesi Eropa mengingat beberapa data ekonomi yang dirilis baik di kawasan Eropa dan juga Amerika malam nanti.
Perkembangan tersebut ditunjukkan sore nanti dengan rilis data ritel sales Inggris yang diperkirakan akan menurun pada periode bulan Oktober lalu dari bulan sebelumnya. Dari sisi fundamental Euro sendiri masih lemah oleh rencana ECB yang akan melonggarkan kebijakan moneternya.
Dari Amerika sendiri malam nanti akan dirilis data klaim pengangguran mingguan yang berakhir pekan lalu serta data kinerja manufaktur oleh Fed Philadelphia, kedua data ini diperkirakan akan menunjukkan data yang positif sehingga berpotensi angkat dollar kembali.
Memantau kekuatan kurs dollar AS terhadap mata uang lainnya pada indeks dollar AS saat ini (02:30:40 GMT) bergulir di kisaran 99.26, turun  dari pembukaan 99,54  pada 00.00 GMT. 
Secara teknikal,  Analyst Vibiz Resarch Center melihat pergerakan index dollar AS berdasarkan harga tinggi di 99,82 dan rendah di 99,32 sebelumnya maka hari ini indeks diperkirakan memiliki resisten di kisaran 100,12 dan 99,82  sedangkan support terdekat di kisaran 99,26 dan 99,00.
http://vibiznews.com/2015/11/19/dollar-as-sesi-asia-19-november-masih-lemah-potensi-rebound-kuat/

Rabu, 18 November 2015

Bursa Wall Street Ditutup Mixed, Kinerja Positif Emiten Mengimbangi Sentimen Negatif

 

SGB LAMPUNG -Saham AS ditutup mixed pada perdagangan Rabu dinihari tadi (18/11), didukung beberapa laporan pendapatan yang positif mengimbangi tekanan dari penurunan harga minyak dan kekhawatiran geopolitik terkait teror di Paris.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 6,49 poin, atau 0,04 persen, di 17,489.50, dengan kenaikan saham Wal-Mart dan saham Home Depot, sedangkan saham Caterpillar yang paling terendah.
Indeks S & P 500 ditutup turun 2,75 poin, atau 0,13 persen, pada 2,050.44, dengan penurunan tujuh sektor dipimpin saham sektor utilitas yang paling rendah, sementara saham sektor perawatan kesehatan yang naik terbesar.
Sedangkan indeks Nasdaq ditutup naik 1,4 poin, atau 0,03 persen, pada 4,986.01. Saham Apple ditutup 0,4 persen lebih rendah, sedangkan iShares Nasdaq Bioteknologi ETF (IBB), berakhir naik 1,3 persen.
Dow berakhir sekitar 6 poin lebih tinggi setelah sebelumnya mendapatkan lebih dari 100 poin, dibantu terutama oleh kenaikan lebih dari 4 persen saham Home Depot pada laporan pendapatan yang solid. Penyumbang terbesar kedua untuk kenaikan adalah saham Wal-Mart, sempat melonjak 5 persen berkat hasil laporan kuartalan yang baik.
Home Depot ditutup naik 4,4 persen setelah membukukan laba yang melampaui ekspektasi pendapatan yang cocok dengan perkiraan. Perbaikan rumah pengecer melaporkan kenaikan lebih besar dari perkiraan dalam penjualan toko yang sama baik secara global maupun di Amerika Serikat. Prospek pendapatan Home Depot untuk setahun penuh juga di atas perkiraan analis.
Wal-Mart berakhir 3,5 persen lebih tinggi setelah melaporkan laba kuartalan yang mengalahkan perkiraan sebesar 1 persen, dengan pendapatan yang pada dasarnya sejalan. Toko penjualan dibandingkan raksasa ritel sesuai harapan, sedangkan perkiraan setahun penuh sebagian besar di atas konsensus.
Home Depot naik 20 persen dalam lau tahunan, sementara Wal-Mart adalah turun 30 persen untuk laju tahunan sejauh ini.
Dick Sporting Goods ditutup 9,4 persen setelah melaporkan laba kuartalan 1 sen di bawah perkiraan pendapatan, yang sangat sedikit di atas perkiraan. Toko penjualan dibandingkan naik 0,4 persen, sedangkan perkiraan 2,1 persen hilang. Saham ini turun sekitar 25 persen secara tahunan
Saham GNC, Vitamin Shoppe dan Herbalife jatuh berita menyusul Departemen Kehakiman AS mengatakan akan mengungkap hasil investigasi terkait dengan iklan ilegal dan penjualan.
Sektor perawatan kesehatan, sektor telekomunikasi dan sektor konsumen discretionary adalah sektor-sektor saham yang menguat di indeks S & P 500
Dalam berita indikator ekonomi, indeks harga konsumen AS naik 0,2 persen pada Oktober, sesuai perkiraan. CPI inti, yang tidak termasuk biaya makanan dan energi, naik 0,2 persen. Dalam 12 bulan sampai Oktober, CPI inti meningkat 1,9 persen.
Indeks Dow berjangka naik sekitar 60 poin lebih tinggi setelah sempat naik sebentar 100 poin sebelum rilis data.
Dalam laporan data lain, kepercayaan pembangun rumah turun lebih dari yang diharapkan untuk 62 pada bulan November.
Produksi industri untuk Oktober menunjukkan bulan kedua berturut-turut penurunan dengan penurunan 0,2 persen, ekspektasi untuk kenaikan sedikit hilang.
Hasil Treasury datang dari sesi tertinggi, dengan yield 10-tahun di dekat 2.27 persen dan yield 2-tahun sekitar 0,86 persen dalam perdagangan sore.
Dolar AS diadakan di dekat tertinggi 7 bulan, perdagangan sedikit lebih tinggi terhadap mata uang utama dunia, dengan euro dekat $ 1,064 dan yen di ¥ 123,40 melawan greenback di tutup.
Investor juga mengamati beberapa pidato dari anggota Federal Reserve menjelang rilis Rabu dari menit pertemuan Fed.
Gubernur Federal Reserve Daniel Tarullo mengatakan dalam sebuah artikel Reuters bahwa Amerika Serikat adalah dalam “masa tenggang” dari risiko keuangan yang menurun tetapi harus mengatasi potensi peningkatan masalah dengan mengembangkan sektor sistem keuangan non-bank.

Indeks Hang Seng Dibuka Positif Didukung Data Tenaga Kerja Yang Stabil

 
SGB LAMPUNG - Pada pembukaan perdagangan bursa saham Hongkong Rabu (18/11), indeks Hang Seng dibuka positif 0,30%, terpantau sat ini masih menguat 21,08 poin atau turun 0,09% pada 22285.33. Hasil positif didorong hasil Unemployment Rate yang stabil.
Pada Rabu sore kemarin setelah penutupan bursa dirilis data indikator ekonomi Hongkong yaitu data Unemployment Rate Oktober yang stabil pada posisi 3,3%, sesuai dengan hasil survey para ekonom akan pada level 3,3%, juga sama dengan angka sebelumnya pada 3,3%.
Pagi ini saham-saham yang menjadi penopang indeks Hang Seng yaitu saham Li & Fung Ltd yang naik 3,46%, saham China Resources Land Ltd naik 1,68%, saham China Overseas Land & Investment Ltd naik 1,34%, saham China Construction Bank Corp naik 0,93%, saham Bank of Communications Co Ltd naik 0,91%.
Sementara itu pergerakan indeks berjangka Hang Seng pagi ini terpantau mengalami penurunan -17  poin atau -0,08% pada 22,253.00, turun dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 22,270.00.
Untuk perdagangan selanjutnya, masih belum ada data indikator yang akan dirilis, namun perlu diperhatikan kondisi ekonomi domestik Hongkong sendiri juga pergerakan pasar global dan komoditas .
Pergerakan indeks Hang Seng hari ini akan bergerak naik turun dengan merespon kondisi domestik dan perkembangan bursa global, mengingat belum ada data fundamental yang akan dapat menggerakkan bursa Hongkong. Indeks diperkirakan akan bergerak di kisaran Support 21.761-21.277 dan kisaran Resistance 22.753-23.286.
http://vibiznews.com/2015/11/18/indeks-hang-seng-dibuka-positif-didukung-data-tenaga-kerja-yang-stabil/

Harapan Kenaikan Suku Bunga AS Kembali Menekan Harga Emas

 
SGB LAMPUNG - Harga emas retreat, turun lebih dari 1 persen ke harga terendah dalam hampir enam tahun pada penutupan perdagangan Rabu dinihari tadi (18/11), lagi-lagi tertekan oleh ekspektasi bahwa Amerika Serikat akan menaikkan suku bunga pada bulan Desember, dan menguatnya dollar setelah aksi teror hari Jumat di Paris.
Harga emas spot LLG turun 1,1 persen pada 1,070.18 dollar per troy ons, setelah sebelumnya jatuh ke  1,065.18 dollar per troy ons, terendah sejak Februari 2010.
Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup turun 1,4 persen pada  1,068.60 dollar per troy ons.
Harga emas telah jatuh selama 14 dari 15 sesi terakhir di bawah tekanan dari ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade.
Data indikator ekonomi menunjukkan bahwa harga konsumen AS naik pada bulan Oktober setelah dua bulan menurun, hal ini dimasukkan dalam harapan kenaikan suku bunga AS.
Saham di pasar utama rally, sementara dolar AS dan hasil Treasury naik yang memantapkan inflasi untuk harapan kenaikan suku bunga AS akan datang.
Sementara itu harga perak turun 0,1 persen menjadi $ 14,08, terendah sejak akhir Agustus. Harga spot platinum turun 1,7 persen pada $ 845 per ons, terendah sejak Desember 2008, setelah jatuh 16 dari 18 sesi terakhir. Sedangkan paladium turun 1,5 persen menjadi $ 540 per ons.
Harga emas akan berpotensi lanjutkan pelemahan dengan sentimen semakin menguatnya harapan kenaikan suku bunga AS yang membuat dollar AS semakin naik. Diperkirakan harga emas akan mencoba menembus level Support 1068-1066, dan jika harga berbalik rebound akan mencoba menembus level Resistance 1072-1074.
http://vibiznews.com/2015/11/18/harapan-kenaikan-suku-bunga-as-kembali-menekan-harga-emas/

Harga Kopi Arabica Naik Terpengaruh Laporan Penurunan Persediaan

 
SGB LAMPUNG - Harga kopi arabika berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York pada penutupan Rabu dini hari tadi (18/11) kembali menguat tipis. Menguatnya harga kopi arabica terpengaruh adanya laporan penurunan persediaan kopi di Amerika Serikat.
The Green Coffee Association dari Amerika Serikat telah mengumumkan bahwa stok negara di gudang pelabuhan menurun 168.880 kantong atau 2,76% selama bulan Oktober, untuk mendaftarkan persediaan pada 5,948,228 tas di akhir bulan. Stok ini tidak termasuk transit kopi massal atau persediaan untuk penukaran.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Desember ditutup naik pada posisi 1,1825 dollar, naik sebesar 0,05 sen atau setara dengan 0,04 persen.
Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi kembali melemah dengan meningkatnya produksi kopi arabica di negara-negara produsen.
Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York akan bergerak dalam kisaran Support di posisi 1,1525 dollar dan 1,1225 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan lanjutan ada pada posisi 1,2125 dollar dan 1,2425 dollar.
http://vibiznews.com/2015/11/18/harga-kopi-arabica-naik-terpengaruh-laporan-penurunan-persediaan/

Forex Harian Dollar AS 18 November, Tertinggi 7 Bulan

 
SGB LAMPUNG - Setelah berhasil memimpin perdagangan pasar forex terhadap major currencies pada perdagangan kemarin, pagi ini di sesi Asia kembali rally dan ungguli pasar dengan menyentuh level tertinggi dalam 7 bulan perdagangan. Dorongan rally pagi ini didapat dari kenaikan data inflasi AS dan juga jatuhnya kurs euro pasca teror di Paris.
Kantor statistik Amerika semalam telah umumkan tingkat inflasi negara tersebut meningkat secara bulanan dari deflasi -0,2 persen menjadi 0,2 persen pada bulan Oktober. Kenaikan inflasi ini semakin memuluskan langkah the Fed bulan depan menaikkan suku bunga acuannya dan ini semakin mengencangkan dollar AS.
Malam nanti  pasar kembali akan mencerna risalah hasil pertemuan FOMC akhir bulan lalu yang  mempertimbangkan akan menaikkan suku bunganya pada bulan Desember, sehingga berpotensi semakin perkuat fundamental dollar ungguli major currencies lainnya.
Terhadap data-data ekonomi yang dirilis hari ini untuk kinerja sektor properti sedikit memberikan amunisi seperti data Building Permits bulan Oktober yang diperkirakan naik sedikit ke 1,15 juta rumah dari sebelumnya 1,11 juta rumah.
Memantau kekuatan kurs dollar AS terhadap mata uang lainnya pada indeks dollar AS saat ini (02:30:40 GMT) bergulir di kisaran 99.72, naik  dari pembukaan 99,62  pada 00.00 GMT. 
Secara teknikal,  Analyst Vibiz Resarch Center melihat pergerakan index dollar AS berdasarkan harga tinggi di 99,82 dan rendah di 99,32 sebelumnya maka hari ini indeks diperkirakan memiliki resisten di kisaran 100,09 dan 99,87  sedangkan support terdekat di kisaran 99,37 dan 99,09.
http://vibiznews.com/2015/11/18/forex-harian-dollar-as-18-november-tertinggi-7-bulan/

Dollar Singapura Masih Lemah, Meski Berhasil Tekan Balik Rupiah

 
SGB LAMPUNG - Setelah nilai kurs dollar SGD melemah terhadap dollar AS juga terhadap Rupiah perdagangan kemarin, siang ini tampak kurs ini masih melanjutkan pelemahannya namun terhadap Rupiah berhasil menekan balik oleh pelemahan Rupiah terhadap dollar.
Sentimen kontraksinya data ekspor non oil negara Singapura pada bulan  Oktober lalu masih memberatkan pergerakan kurs SGD selain momentum penguatan dollar oleh data ekonomi Amerika yang dirilis malam ini.
Tekanan dollar terhadap Rupiah perdagangan hari ini membuat pair SGDIDR rebound setelah perdagangan sebelumnya sempat retreat. Secara mingguan pekan lalu pair SGDIDR berhasil cetak penguatan.
Memantau kurs dolar Singapura pada pair USDSGD saat ini (05:30:11 GMT) bergulir di kisaran 1.4245 setelah diawal perdagangan dibuka pada level 1.4241.  Pada perdagangan  kemarin pair ini menutup harian dengan bullish yang  berakhir di 1.4241.
Mengukur kekuatan dolar Singapura terhadap Rupiah pada pair SGDIDR di pasar spot saat ini bergulir turun di kisaran 9687,02 setelah perdagangan  sebelumnya ditutup 9653,90 . Berdasarkan transaksi antar bank di Indonesia menurut kurs transaksi BI, hari ini (18/11) harga jual dollar Singapura naik  menjadi 9,706.67  dibandingkan dengan harga jual sebelumnya  di harga   9,690.58.
Secara teknikal, Analyst Vibiz Resarch Center melihat pergerakan pair USDSGD berpotensi bullish, dan berdasarkan harga tinggi hari  ini  di 1.4266 dan posisi rendah  di 1.4235  pair ini  berpotensi menguat kembali.
http://vibiznews.com/2015/11/18/dollar-singapura-masih-lemah-meski-berhasil-tekan-balik-rupiah/

Selasa, 17 November 2015

Bursa Jepang Dibuka Rebound Didukung Kenaikan Minyak Dunia dan Pelemahan Yen

 
SGB LAMPUNG - Bursa Jepang pada awal perdagangan Selasa (17/11) dibuka rebound melompat 1,4%. Terpantau saat ini naik 1,61% pada 19706.45. Penguatan Indeks Nikkei didukung naiknya harga minyak dunia dan pelemahan mata uang Yen.
Harga minyak berjangka WTI untuk kontrak bulan Desember ditutup naik 2,42%, pada 40,74 dollar per barel akibat serangan teroris di Paris memicu kekhawatiran bahwa ketegangan geopolitik akan mengancam pasokan minyak global.
Sementara Yen terlihat melemah. Pada penutupan perdagangan forex dinihari tadi, kurs pair USDJPY naik 0.49 %, pada 123.17, menggambarkan pelemahan Yen yang terjadi.
Dengan pelemahan Yen, saham-saham yang berorientasi ekspor meningkat. Saham Toyota Motor memimpin kenaikan di antara saham pembuat mobil, naik 1,9 persen, sementara saham Panasonic dan saham Canon meningkat masing-masing 1,2 persen dan 1 persen.
Kenaikan harga minyak juga menguatkan saham-saham perminyakan. Saham Inpex menguat hampir 3 persen, sedangkan saham Showa Shell Sekiyu dan JX Holdings masing-masing naik lebih dari 2 persen.
Investor juga membeli saham-saham maskapai penerbangan yang kemarin babak belur, membuat saham-saham tersebut menguat. Saham Japan Airlines dan saham All Nippon Airways Holdings masing-masing naik 0,7 persen dan 1,1 persen.
Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka juga rebound, naik signifikan 300 poin atau 1,55% pada 19,710.00 dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 19,410.
Dari dalam negeri, hari ini belum ada rilis data fundamental. Jadi perlu terus mewaspadai pergerakan harga minyak dunia dan mata uang Yen, juga perkembangan bursa global.
Untuk perdagangan selanjutnya hari ini, indeks diperkirakan akan melanjutkan penguatan jika harga minyak mentah tetap menguat pada sepanjang perdagangan Asia ini dan terjadi pelemahan yen. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak kisaran Resistance 20,068-20,269, dan jika harga terkoreksi negatif akan mencoba menembus level Support 19,420-19,243.
http://vibiznews.com/2015/11/17/bursa-jepang-dibuka-rebound-didukung-kenaikan-minyak-dunia-dan-pelemahan-yen/

Harga Minyak Mentah Rebound Karena Kekuatiran Gangguan Pasokan Global

 
SGB LAMPUNG -
Harga minyak pada penutupan perdagangan Selasa dinihari (17/11) berbalik rebound dipicu kekuatiran serangan teroris di Paris dapat mengganggu pasokan minyak global.
Harga minyak berjangka WTI untuk kontrak bulan Desember ditutup naik $ 1, atau 2,45 %, pada $ 41,74 dollar per barel, setelah sebelumnya jatuh ke 40 dollar per barrel, sebuah batas penting untuk pasar minyak yang pernah dilanggar untuk membawa kepada penurunan minyak lebih lanjut, ke posisi terendah yang tidak terlihat sejak 2009. Sementara harga minyak Brent untuk pengiriman Desember 16 sen menjadi $ 44,63 dollar per barel.
Kegagalan untuk jatuh di bawah level $ 40 pada Senin disebabkan beberapa pembelian teknis dalam minyak mentah AS, kata para pedagang, yang didukung oleh kenaikan saham di Wall Street.
Pada hari Senin, OPEC mengatakan harga rata-rata ekspor antara negara-negara anggota jatuh ke  39,21 dollar per barel pada Jumat, melanggar tingkat 40 dollar per barel untuk pertama kalinya sejak 2009.
Dalam menghadapi kelebihan pasokan di pasar miyak dunia, OPEC telah mempertahankan kebijakan untuk menjaga produksi minyak stabil untuk mempertahankan pangsa pasar, daripada memotong produksi untuk menopang harga.
Harga minyak telah turun lebih dari 60 persen sejak Juni tahun lalu karena produksi tinggi dan peningkatan persediaan bertepatan dengan perlambatan ekonomi di Asia, terutama di Tiongkok dan juga Jepang, yang tergelincir kembali ke dalam resesi pada kuartal ketiga.
Data Baker Hughes menunjukkan terjadi kenaikan pertama di AS dengan pertambahan jumlah kilang minyak di 11 minggu Jumat lalu, sedangkan Badan Energi Internasional mengatakan ada rekor 3 miliar barel produk minyak mentah dan minyak dunia dalam tangki di seluruh dunia.
Harga minyak masih berpotensi alami tekanan dengan sentiment negatif peningkatan pasokan minyak dunia. Harga minyak akan bergerak menembus kisaran Support 40,00-38,00, jika harga berbalik menguat akan mencoba menembus kisaran Resistance 44,00-46,00.
http://vibiznews.com/2015/11/17/harga-minyak-mentah-rebound-karena-kekuatiran-gangguan-pasokan-global/

Harga Kopi Arabica ICE Rebound Terkena Kekuatiran Defisit Pasokan

 
SGB LAMPUNG -
Harga kopi arabika berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York pada penutupan Selasa dini hari tadi (17/11) berbalik rebound dari penutupan negatif pada perdagangan kemarin. Menguatnya harga kopi arabica terpicu prediksi terjadinya defisit persediaan kopi arabica dibandingkan permintaan global.
Harga kopi melonjak setelah perusahaan perdagangan Olam International Ltd mengatakan melihat permintaan global untuk kopi melebihi pasokan tahun ini. Olam memperkirakan bahwa defisit kopi arabika pada tahun ini yang dimulai 1 Oktober sebanyak 4,8 juta kantong, sedangkan Commerzbank AG mengatakan dalam sebuah catatan, sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar 5 juta kantong.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Desember ditutup naik pada posisi 1,1820 dollar, naik sebesar 2,40 sen atau setara dengan 2,07 persen.
Pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi kembali melemah terbatas dengan masih kuatnya keyakinan kenaikan suku bunga AS yang dapat menguatkan dollarAS. Demikian juga dengan mulai berjalannya musim penghujan dapat meningkatkan produksi kopi di negara-negara produsen kopi dunia.
Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York akan bergerak dalam kisaran support di posisi 1,1520 dollar dan 1,1220 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan lanjutan ada pada posisi 1,2120 dollar dan 1,2420 dollar.
http://vibiznews.com/2015/11/17/harga-kopi-arabica-ice-rebound-terkena-kekuatiran-defisit-pasokan/

Harga Batubara Rotterdam Retreat, Gagal Manfaatkan Kenaikan Harga Minyak

 
SGB LAMPUNG -
Pada akhir perdagangan Selasa dini hari tadi (17/11), harga batubara Rotterdam kontrak paling aktif Januari 2016 berakhir retreat di teritori negatif. Harga batubara yang pada perdagangan kemarin melemah karena penurunan harga minyak, pada perdagangan dinihari tadi gagal memanfaatkan lonjakan harga minyak mentah.
Pergerakan harga batubara sendiri masih berpotensi untuk kembali mengalami penurunan. Diperkirakan hingga akhir tahun ini harga komoditas sumber energi alternative tersebut akan terus melorot dan mencapai level 45 dollar per ton.  Demikian juga penguatan nilai dollar AS semakin membuat harga batubara ini mahal sehingga permintaan untuk batubara menjadi menurun. Di tengah sentimen yang masih bearish tersebut harga batubara kembali bergerak mundur.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Desember berada di posisi 49,40 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penurunan sebesar 0,05 dollar atau setara dengan 0,10 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya pada 49,45 dollar per ton.
Sementara itu harga batubara kontrak SGX IHS McCloskey Indonesian Sub-Bit FOB Index Futures bulan Desember 2015 hari ini ditransaksikan pada posisi 36,80 dollar per ton.
Pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kinerja harga minyak mentah dan penguatan dollar AS. Melemahnya harga komoditas ini diperkirakan akan berlangsung terus akibat permintaan global yang masih sangat lemah.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level support pada posisi 49,00 dollar dan support kedua di level 48,50 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 50,00 dollar dan 51,50 dollar.
http://vibiznews.com/2015/11/17/harga-batubara-rotterdam-retreat-gagal-manfaatkan-kenaikan-harga-minyak/

Fundamental Harian Dollar AS 17 November Dukung Rally Lanjutan

 
SGB LAMPUNG - Pasca serangan teroris di Perancis akhir pekan lalu yang memicu kekhawatiran geopolitik di kawasan Eropa tidak berhasil mengangkat aset safe haven dan menekan dollar seperti biasanya. Pasalnya musibah yang terjadi berada di lokasi beredarnya mata uang safe haven Euro yang juga berdampak pada perdagangan kurs pound.
Karenanya mata uang dollar semakin menanjak melanjutkan perdagangan akhir pekan dan menghajar pergerakan major currencies lainnya. Masuki hari kedua pekan ini kurs dollar AS kembali menunjukkan keperkasaannya oleh kuatnya fundamental rencana the Fed menaikkan ratenya. Sentimen positif yang mendorong kurs tersebut hari ini datang dari ekspektasi naiknya tingkat inflasi Amerika yang dirilis malam ini.
Kenaikan inflasi negara ekonomi terbesar ini semakin memperkuat alasan the Fed untuk menaikkan suku bunganya akhir tahun ini yaitu pada bulan Desember. Atas data tersebutlah kurs dollar AS kembali menguat terhadap major currencies lainnya membuka perdagangan sesi Asia pagi tadi.
Biro Statistik AS malam ini akan umumkan tingkat inflasi negeri tersebut bulan Oktober yang diperkirakan akan melonjak ke posisi 0,2% dari posisi deflasi bulan sebelumnya di posisi kontraksi -0,2%. Selain itu malam ini juga kurs akan diperkuat oleh ekspektasi kenaikan tingkat produksi industri Anerika yang diharapkan naik 0,1% dari kontraksi -0,2 persen bulan sebelumnya. 
Memantau kekuatan kurs dollar AS terhadap mata uang lainnya pada indeks dollar AS saat ini (02:00:40 GMT) bergulir di kisaran 99.56, naik  dari pembukaan 99,38  pada 00.00 GMT. 
Secara teknikal,  pergerakan index dollar AS berdasarkan harga tinggi di 99,51 dan rendah di 98,85 sebelumnya maka hari ini indeks diperkirakan memiliki resisten di kisaran 99,63 dan 99.90  sedangkan support terdekat di kisaran 98,88 dan 99.97.
http://vibiznews.com/2015/11/17/fundamental-harian-dollar-as-17-november-dukung-rally-lanjutan/

Kontraksi Data Ekspor Singapura Anjlokkan Dollar SGD

 
SGB LAMPUNG - Rebound dollar SGD terhadap dollar setelah pekan lalu melemah signifkan pada perdagangan awal pekan kemarin tidak bisa dilanjutkan hingga akhir sesi Asia hari ini (17/11). Pasalnya hari ini kantor statistik Singapura umumkan kinerja ekspor negeri tersebut bulan Oktober yang alami kontraksi secara tahunan.
Data ekspor non oil yang dirilis hari ini menunjukkan ekspor bulan Oktober kontraksi ke angka -0,5% secara tahunan setelah bulan sebelumnya berhasil menguat ke posisi 0,3%. Selain itu sentimen positif yang memperkuat dollar AS terhadap major currencies akan semakin kuat malam ini oleh data inflasi AS.
Sentimen tersebut juga melemahkan dollar SGD terhadap kurs Rupiah di pasar spot setelah memimpin beberapa sesi perdagangan sebelumnya. Kondisi ini diperkuat dengan menguatnya kurs Rupiah terhadap dollar AS sejak awal perdagangan hari ini.
Memantau kurs dolar Singapura pada pair USDSGD saat ini (07:00:11 GMT) bergulir di kisaran 1.4237 setelah diawal perdagangan dibuka pada level 1.4226.  Pada perdagangan awal  pekan kemarin pair ini menutup harian dengan bearish yang  berakhir di 1.4226.
Mengukur kekuatan dolar Singapura terhadap Rupiah pada pair SGDIDR di pasar spot saat ini bergulir turun di kisaran 9646,20 setelah perdagangan  sebelumnya ditutup 9669,36 . Berdasarkan transaksi antar bank di Indonesia menurut kurs transaksi BI, hari ini (16/11) harga jual dollar Singapura turun  menjadi 9,690.58  dibandingkan dengan harga jual sebelumnya  di harga   9,698.52.
Secara teknikal, pergerakan pair USDSGD berpotensi bullish hingga akhir perdagangan.  Dan berdasarkan harga tinggi hari  ini  di 1.4244 dan posisi rendah  di 1.4207 analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair ini  berpotensi menguat kembali.
http://vibiznews.com/2015/11/17/kontraksi-data-ekspor-singapura-anjlokkan-dollar-sgd/

Senin, 16 November 2015

Bursa Jepang Dibuka Terganjal Hasil PDB Yang Mengecewakan

 
SGB LAMPUNG - Bursa Jepang pada awal perdagangan awa pekan Senin (16/11) dibuka negatif turun -1,25% pada 19351.28. Indeks Nikkei alami tekanan ganda, selain sentimen negatif aksi teroris di Paris, juga hasil mengecewakan angka sementara pertumbuhan domestik bruto Jepang kuartal ketiga yang dirilis pagi ini.
Hasil rilis data indikator ekonomi PDB kuartal ketiga Jepang untuk angka sementara memperlihatkan ekonomi Jepang laju tahunan menyusut 0,8 persen pada periode Juli-September, demikian dinyatakan pemerintah Senin pagi (16/11). Hasil ini lebih buruk dari yang diperkirakan konraksi 0,2 persen dan menyusul penurunan 1,2 persen pada kuartal sebelumnya karena penurunan belanja modal dan melemahnya permintaan eksternal di Asia .
Sementara itu juga terjadi penurunan saham-saham berorientasi ekspor di bursa Jepang, diantaranya yang paling tinggi adalah saham Toyota Motor yang turun 1,8 persen, sedangkan saham Sony, Toshiba dan Canon tergerus antara 1,3 sampai 2,1 persen.
Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka juga dibuka negatif, turun -220,00 poin atau -1,12% pada 19,491.00 dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 19,630.
Dari dalam negeri, hari ini belum ada rilis data fundamental. Jadi perlu terus mewaspadai pergerakan harga minyak dunia dan mata uang Yen, juga perkembangan bursa global. Disamping itu masih akan ada tekanan akibat aksi teror di Paris pada Jumat kemarin.
Untuk perdagangan selanjutnya hari ini, indeks diperkirakan akan melanjutkan pelemahan jika harga minyak mentah tetap negatif pada sepanjang perdagangan Asia ini.
Perdagangan hari ini, secara teknikal Indeks Nikkei berpotensi lanjutkan pelemahan. Diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 19,255-19,031, dan jika harga rebound menguat akan mencoba menembus level Resistance 19,644-19,892.
http://vibiznews.com/2015/11/16/bursa-jepang-dibuka-terganjal-hasil-pdb-yang-mengecewakan/