SGB LAMPUNG - Minggu
ini terdapat beberapa faktor penting yang diprediksi harus diperhatikan
dalam perdagangan komoditas. Berikut adalah ringkasan dari faktor
penggerak harga minyak mentah dan emas.
Faktor fundamental penggerak harga emas:
- Data Sektor Retail Amerika Serikat yang diperkirakan memburuk pada rilis data pekan ini diperkirakan akan memberikan dorongan sentimen positif kuat pada harga emas. Adapun rilis data tersebut diestimasi akan menunjukan penurunan dari level 5% ke 3,91%.
- Data klaim pengangguran awal Amerika Serikat yang diprediksi kembali memburuk dapat semakin memberikan dorongan sentimen positif pada pergerakan harga emas. Ekspektasi sementara rilis data diperkirakan akan menunjukan peningkatan klaim pengangguran dari level 287.000 ke 290.000.
- Pidato Janet Yellen pada akhir pekan dapat turut memberikan arah gambaran kebijakan The Fed dalam beberapa pekan kedepan. Oleh karena itu, pergerakan akan turut mewaspadai isi pidato tersebut.
Berdasarkan estimasi kondisi fundamental
tersebut, harga emas LLG berpotensi untuk menguat pada perdagangan akhir pekan
ini. Terkait pergerakan harga emas pada pekan ini, emas diprediksi akan
berada di kisaran $1.175-$1.270.
Faktor fundamental penggerak harga minyak mentah WTI:
- Internasional Energy Agency yang melaporkan bahwa demand minyak mentah global pada Selasa 14 Oktober 2014 kian memantapkan pola melemah pada harga minyak mentah WTI. Ekspektasi demand yang semakin lesu seiring estimasi penurunan permintaan minyak mentah global sebesar 250.000 barrel per hari oleh IEA akan cenderung membuat harga minyak mentah masih bearish.
- Ekspektasi terhadap data EIA yang diprediksi akan melaporkan kenaikan persediaan minyak mentah sebesar 2.500.000 barrel dan penurunan bensin sebesar 1.600.000 barrel berpotensi memberikan dorongan sentimen positif pada data persediaan minyak mentah API. Hal tersebut dilandasi oleh indikasi demand yang baik bagi pergerakan harga pasar komoditas. Namun, lemahnya demand global diperkirakan akan cenderung menutup sentimen data EIA pada pekan ini.
- Wacana Arab Saudi dan Kuwait yang masih belum merencakan pemotongan output untuk mengangkat harga minyak mentah dunia akan cenderung menjadi sentimen negatif kuat pada pekan ini. Hal tersebut disebabkan potensi tekanan supply yang masih cukup tinggi disaat demand global cenderung lesu.
Berdasarkan kondisi fundamental
tersebut, analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan
harga minyak mentah WTI berpotensi untuk mengalami pelemehan pada
perdagangan akhir pekan ini. Terkait pergerakan pada pekan ini,
diprediksi minyak mentah WTI akan berada di kisaran $77,5-$95,00.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar