Nilai
tukar poundsterling pada perdagangan hari ini terpantau kembali
mengalami penurunan lanjutan terhadap dollar AS (26/9). Poundsterling
Inggris bergerak melemah untuk tiga hari berturut-turut di tengah
munculnya ketidakpastian dan kekhawatiran mengenai stabilitas politik di
Inggris.
Poundsterling telah mengalami apresiasi
sebesar 0.5 persen sejak Skotlandia menolak kemerdekaan dari Inggris
pekan lalu. Meskipun referendum Skotlandia memberikan hasil yang
disenangi oleh pasar, adanya proposal mengenai perubahan konstitusi di
Inggris membuat kondisi politik di negara ini belum bisa dikatakan
sepenuhnya stabil.
Meskipun Bank of England diperkirakan
akan menaikkan suku bunga acuan tahun depan, potensi pelemahan
poundsterling masih cukup besar. Kondisi politik masih menjadi penggerak
yang cukup kuat untuk mata uang poundsterling dan obligasi di Inggris.
Sementara itu dollar AS juga sedang
berada dalam momentum menguat jelang rilis data pertumbuhan ekonomi
kuartal kedua di negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat
di kuartal kedua lalu diperkirakan akan mencapai angka 4.6 persen
(y/y). Pertumbuhan ekonomi ini diperkirakan makin tinggi dibandingkan
dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama yang sebesar 4.2 persen.
Hari ini nilai tukar poundsterling berada
pada posisi 1.6312 dollar AS. Poundsterling mengalami penurunan
terhadap dollar AS dibandingkan dengan penutupan perdagangan dini hari
tadi yang berada di posisi 1.6317 dollar. Poundsterling telah mengalami
penurunan selama 3 hari berturut-turut hingga hari Jumat ini.
Pergerakan nilai tukar poundsterling terhadap dollar
AS pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami penurunan
terbatas. Pelemahan poundsterling hari ini berpotensi untuk membawa
nilai tukar mata uang tersebut berada di kisaran 1.6270 – 1.6350 dollar
AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar